dimulai dari senyum,
kugoreskan tinta ini.
kutuliskan untaian kata demi kata..
hingga terciptalah sajak sederhana ini..
senyum,
hal yang kini sukar ku jumpai..
gusar,
itulah gambaran pesisir kota..
dimana senyum-senyum bersahaja itu?
mereka musnah ditelan dinamika kehidupan.
aku rindu senyum-senyum bersahaja itu..
betapapun kejamnnya ibu kota,
tak pernah ada larangan untuk tersenyum.
betapapun mahalnya harga beras,
tak perlu membayar untuk tersenyum.
hanya butuh 5 detik untuk tersenyum.
hanya butuh 10 detik untuk mempertahankannya.
tidak taukah kamu keajaiban senyum?
ia sederhana. tapi bermakna raksasa.
tersenyumlah niscaya dunia akan tersenyum kepadamu.. :)
0 komentar:
Posting Komentar