Rabu, 07 Agustus 2013

Dear Ramadhan

Ramadhan sudah menepi.
Gema kemenangan datang menjemput.

mengapa kau begitu cepat berlalu?
aku masih merindukanmu,
aku masih ingin menikmati malam-malam indahmu.

maaf..
aku sering melalaikanmu.
maaf..
aku tak menghargaimu..
maaf..
jika kau merasa cemburu dengan aktifitas duniaku.
maaf..
jika aku tak memanfaatkan tiap menitku bersamamu.

maaf.

aku mohon ini bukan pertemuan kita yang terakhir.
berjanjilah untuk pertemuan berikutnya.
aku pegang janjimu.
sampai jumpa tahun depan.
im gonna miss you.
thanks for all barokah.
Love you, My Ramadhan.
Thank you, My Allah.

Kamis, 27 Juni 2013

Dear Sirius

27 Juni 2013

hallo yang paling terang di angkasa raya...
kamu kah itu, sirius..?


malam ini terasa sedikit berbeda, 
aku kembali mengulang hobbiku waktu dulu.
melihat langit malam, dan mengagumi segala isinya, walau hanya sekejap.

malam ini sedikit mendung, tak begitu banyak bintang yang terlihat. hanya beberapa.
ada yang redup-redup, namun ada yang bercahaya sangat terang. 

kamu kah itu sirius?

sirius..
aku ingin bercerita,
begitu banyak hal yang menakjubkan yang aku alami akhir-akhir ini.
ada rasa yang bergetar hebat akhir-akhir ini,
gelombangnya menyumbat pembuluh darah di otakku.
frekuensinya menggebu-gebu detak jantungku.
aku tak dapat berfikir lebih jernih.

bagaimana tidak,...

semula semua ini hanya sebuah bunga tidur.
walau hanya sebuah bunga tidur, aku begitu bahagia.. 
lalu kukirimkan doa serta syukurku pada-Nya, si pemilik malam.

kemudian Dia menjawab semua doaku,
bahkan Dia memberi lebih dari apa yang aku harapkan,
aku melambung tinggi dibuat-Nya,.

namun, aku sadar, apakah seseorang seperti aku pantas untuk merasakan ini semua?
apakah pantas "yang sebaik itu" bersandingan dengan "yang seburuk ini"
batin ku menciut, 
kuanggap itu hanya sebuah kebetulan, bukan suatu jalan Tuhan, 

aaah fatamorgana...........

aku tak ingin banyak bertindak dalam hal ini, 
biar Dia yang menunjukan jalan-Nya.
sempat ku nazarkan ini dengan-Nya.
Lalu Dia menjawab nazarku, 
jawaban-Nya kembali mengulurku terbang bersama angin...
jalan ini semakin jelas...

sirius, tidakkah aku begitu naif dalam hal ini?
iya, aku begitu naif.
mungkin...
aku lupa berkaca pada diriku sendiri,
aku lupa aku ini siapa,
aku lupa akan pintaku dulu pada-Nya sejak awal...
aku sudah melampai batas...

atau memang ini takdir-Nya?
aah takdir, lagi-lagi takdir..
takdir yang mana yang kamu maksud?
masih terlalu subuh untuk bicara soal takdir "ini"

sirius,
sejujurnya aku merasa sangat takut, 
takut, jika semua rasa yang ada saat ini hanya membuatku patah arah dan terperosok lebih dalam.

tapi biarlah.
sudah sampai sejauh ini saja aku sudah amat bersyukur.
rupanya, Dia masih mengizinkan aku untuk memperoleh anugerah ini.
anugerah ini juga yang sanggup "menampar mundur harapanku" akan satu hal yang tak pernah pasti.
anugerah ini juga yang sering torehkan senyum di wajah pucat ini..
anugerah ini juga yang sering kuselipkan dalam doa, dan kunanti-nanti dalam mimpi
anugerah ini juga yang membuatku lebih sadar bahwa aku ini penuh kekurangn,
aku harus terus berbenah, aku harus jadi lebih baik..
karena aku percaya, Allah takkan keliru dalam memilih apapun yang baik dengan yang baik pula.

Terimakasih kepada-Nya, Tuhan semesta alam, Allah SWT.
Alhamdulillah.

sampai detik ini, aku masih terus menulusuri jalan ini, dan menebak-nebak ujung pangkal jalan ini.
semoga baik akhirnya. Aamiin. :)

Minggu, 05 Mei 2013

Aksi Perdana


Kamis, 18 April 2013

Menunggu.

apakah aku sedang menunggu?
lantas apa yang aku tunggu?
kamu?
bukan...
waktu?
bisa jadi.

lantas waktu untuk apa?
waktu yang akan membawa semuanya menjadi indah.

indah?
iya, bersamamu, bahagia, selamanya, indah bukan?

seandainya keindahan itu hadir semudah berucap, "indah".

tidak semudah itu,
ini serumit berucap, "indah" dengan bahasa yang tidak pernah aku ketahui sebelumnya.

aku sudah terlalu lama menunggu,
aku sering lelah, dan ingin menyerah.
aku sudah temukan banyak yang "mirip" sepertimu.
tapi mereka bukan "kamu".

lantas mengapa aku tetap menunggu?
karena cinta?
aku tak tau.
karena sayang?
aku tak tau.

bodoh bukan?
aku menunggu dalam kurun waktu yang bukan sebentar, untuk hal yang tidak aku ketahui alasannya.
dan yang lebih bodohnya lagi,
aku menunggu orang yang tidak pernah tau kalau dia sedang aku tunggu. HA HA HA.

bodoh.

coba tanya, siapa yang paling lama menunggumu?
mungkin akulah orangnya.
haha.

aku sering lelah dan ingin menyerah.
lelah berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang kamu.
lelah berpura-pura tidak peduli terhadapmu.
lelah berpura-pura tidak menyukaimu.
lelah berpura-pura dingin terhadapmu.

lelah? sangat lelah.
tapi. coba tanya,
apa yang aku lupa dari dirimu?
apa yang aku tidak tau tentang kisahmu?

haha lelah tapi tidak ingin menyerah. bodoh.

seandainya kamu menyadari semua ini.
aku takkan selelah ini.
aku takkan sesakit ini.
aku takkan tersesat sejauh ini.

apakah ini semua salahmu?
bukan,  sedaridulu memang aku yang tak menginginkan kamu "sadar" akan hal ini.

sampai kapan seperti ini?
sampai logika menapar mundur harapanku.
sampai aku benar-benar menyerah.

sampai aku lupa kalau aku sedang menunggu.

Sabtu, 09 Maret 2013

The One I never had


I'm drowning.
I'm lost
I lose myself
I'm afraid
I'm blind
here is too dark
I cant move.
I cant do anything


suddenly..
Your shadow comes to me.

bring a little light
bring a little hope

take me away
treat my wounds
fix me
I need you..

you, The One I never had

Minggu, 10 Februari 2013

Barangkali Cinta

Karya Dewi Lestari
 
Barangkali cinta… jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya. Darahku dan darahmu, terkunci dalam nadi yang berbeda, namun berpadu dalam badai yang sama.

Barangkali cinta… jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku dan aku terbakar karenanya. Napasmu dan napasku, bangkit dari rongga dada yang berbeda, namun lebur dalam bara yang satu.

Barangkali cinta… jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu dan engkau memahamiku seketika. Kulitmu dan kulitku, membalut dua tubuh yang berbeda, namun berbagi bahasa yang serupa.

Barangkali cinta… jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa dan aku dapati rumah yang kucari. Matamu dan mataku, tersimpan dalam kelopak yang terpisah, namun bertemu dalam setapak yang searah.

Barangkali cinta… karena darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku, kehilangan semua makna dan gunanya jika tak ada engkau di seberang sana.

Barangkali cinta… karena darahmu, napasmu, kulitmu, dan tatap matamu, kehilangan semua perjalanan dan tujuan jika tak ada aku di seberang sini.

Pastilah cinta… yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu, dan menjembatani semuanya demi memahami dirinya sendiri.

Selasa, 05 Februari 2013

Lalu Apa?

sekitar pukul 7 malam.
ya seperti biasanya, aku pulang lebih larut setiap hari jum'at, karena harus mengikuti kuliah di jam ke-5.
aku pulang naik metromini menuju rumah, aku duduk didekat kaca mobil.
rintik hujan malam itu melengkapi suasana gundah yang ku rasa.
dari balik kaca aku melihat pemandangan yang tak asing, tapi selalu menarik untukku.
ya, ramainya jakarta, lalu lalang kendaraan, lampu-lampu yang saling berpautan, pedagang-pedagang yang tak henti mengais rejeki,  wajah-wajah muram pesisir kota, dan segalanya tentang Jakarta malam.
ya, sederhana namun penuh makna.
suasana ini kembali mengingatkanku pada tokoh-tokoh fiktif ciptaanku, Matahari dan Bintang Pemalu.
cerita yang amat klasik, namun tak pernah ada solusi terbijak untuk mengatasinya, cinta beda agama.
Aku ingin membuat akhir yang berbeda dengan cerita-cerita yang biasanya, aku sudah menemukannya,
namun aneh, setiap saat jemariku ingin memulai mengetik satu demi satu huruf, menciptakan kata-kata sederhana, aku tak bisa. aku tak tega membuat akhir yang tragis untuk cerita ini, aku tak pernah tega membuat sang Bintang Pemalu terjatuh ke permukaan bumi, atau bahkan terperosok ke dalam Blackhole. Begitupun dengan Matahari, aku tak tega membuat suatu gerhana atau lebih parahnya suatu Badai Matahari. Lalu aku memutuskan untuk menghadirkan sosok Bulan untuk sang Bintang Pemalu. karena sejatinya malam akan selalu mengijinkan Bulan bersandingan dengan Bintang.

Tapi entah mengapa, aku tak pernah memiliki kesempatan untuk menuangkan itu semua kedalam lanjutan ceritaku, waktu bergulir lebih cepat, berlomba-lomba dengan kegiatanku yang semakin padat, yah, hingga akhirnya cerita itu tetap menjadi misteri.

My Blog is Back!!!

hei readers,
lo semua harus tau nih, gue seneng banget ya blog gue balik, yaaa walopun dengan domain yang ini,
sokey lah yah, yang penting gue bisa nyampah lagi di blog, gue kangeeeeen banget mau ngeshare curhatan-curhatan sampah gue, hahhaha.
banyak banget yang gue alamin selama gue ga kehilangan blog ini, alhasil gue move on sebentar ke www.buana1995.wordpress.com saking galaunya gatau mau nyampah kemana, hahha.
tapi wordpress itu terlalu elegan yah buat gue kasih curhatan sampah gue jadinya gue cuman ngeshare puisi-puisi galau gidudeeeeyh.
hahha.
udah deh ah, my blog is back, tong sampah gue balik, sahabat terbaik gue..... aaaaaa miss ya so damn much!
gue tau lo juga kangen kan sama gue blog? udeh ngaku aja blog, come to mama, hug tight {}